To be silent is the biggest art in a conversation

14 Agu 2008

Ramdhan Bulan Ramadhan

BEKAL DI BULAN RAMADHAN

Segala puji bagi Allah Ta’la atas segala limpahan rahmat dan nikmatnya yang limpahkannya kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Anbi Muhammad Shalallahu alihi wasaalam, keluarga beliau, para shabar dan seluruh orang-orang yang mengikuti petunjuk beliau sampai hari kiamat.

Berbicara tentang bulan ramadhan, bulan yang penuh dengan kebaikan dan keutamaan, maka seyogyanya masing-masing kita mempersiapkan segala sesuatu dengan matang sehingga diperoleh kebaikan selama bulan ramadhan tersebut, khususnya tentang hukum sekitar permasalahan Shiyam.

Maka dengan memahami hukum-hukum sekitar permasalahan shiyam, seorang muslim akan yakin dan mantap dalam beramal. Yang lebih dari itu dia akan terhindar dari sikap taqli ( beramal tanpa mengetahui dalil yang shahih).

Keutamaan shiyam dan qiam ramadhan.

Keutamaan puasa dan qiam ramadhan dan amal-amal shaleh selam bulan ramadhan beserta penjelasan hukum yang sangat penting yang sering tidak diketahui oleh kebanyakan manusia, Rasulullah SAW selalu menyampaikan berita gembira kepada para sahabatnya dengan datangnya bulan ramadhan, dan beliau juga menyampaikan kepada mereka semua bahwa bulan ramadhan adalah bulan yang di dalamnya dibukakan pintu-pintu rahmat dan pintu-pintu Jannah, serta ditutupnya pintu-pintu Naar ( Neraka ) dan dibelenggunya setan-setan. Beliau SAW bersabda :

Apabila tiba awal bulan Ramadhan dibukakan pintu-pintu Jannah ( Sorga ) sehingga tidak ada satupun yang tertutup, dan ditutuplah pintu-pintu Naar ( jahanam , sehingga tidak ada satupun yang dibuka, serta dibelenggulah setan-setan. Kemudian ada yang menyeru dengan seruan : wahai orang-orang yang menginginkan kebaikan datanglah ! Wahai orang-orang yang berbuat kejahatan berhentilah ! dan Alah Ta’ala mempunyai hamba-hamba yang dibebaskan dari Naar, dan itu terjadi setiap malam ( selama bulan ramadhan) ( HR. Mutafaqn Alaihi).

Rasulullah SAW bersabda :

“Barang shiyam ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah ta’ala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu. Dan barang siapa yang melaksanakan qiam ( sholat ) ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah Ta’ala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu dan barang siapa yang melaksanakan giam ( sholat ) pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah ta’ala maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. ( Mutafaqul Alaihi ).

Dalam riwayat lain disebutkan :

Setiap amal perbuatan anak Adam menjadi miliknya yang dilipatgandakan kebaikannya ( pahalanya ) sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat Allah berfiman : Kecuali Puasa, karena sesungguhnya dia milikku dan aku akan membalasnya sendiri, orang yang berpuasa itu meninggalkan nafsu dan makannya demi Aku. (H.R Mulim)

Hadist yang mulia ini menunjukkan keutamaan puasa dari beberapa segi :

1. Allah mengkhususkan ibadah puasa ini hanya untuk dirinya diantara segala amal ibadah lainnya, sebab ini merupakan rahasia antara hamba dengan Rabba-Nya yang tahu.

2. Allah mengatakan ( tentang puasa ) ; “ Dan Aku yang akan memberikan balasanya “ Allah menyandarkan balasan ibadah ini kepada dirinya yang mulia, karena amal-amal shaleh itu dilipatgandakan dengan jumlah tertentu, mulai dari sepuluh kali lipat sampai kepada lipatan yang sekian banyak.

3. Puasa adalah perisai, maksudnya adalah perlindungan yang akan menjaga dan melindungi orang yang berpuasa dari perbuatan kesia-siaan dan perbuatan kotor. Di samping itu juga akan menjaga dirinya dari api neraka.

4. Orang yang berpuasa memperoleh dua kesenangan ; ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika kelak bertemu dan Rabb –Nya. Kebahagiaan ketika ia berbuka ialah karena ia merasa senang atas nikmat yang dianugerahkan Allah kepadanya, sedangkan kebahagiaan ketika bertemu dengan Allah adalah karena ia senang sekali dengan ibadah puasanya ketika ia mendapatkan balasanya disisi Allah secara utuh pada saat dimana ia jauh lebih membutuhkannya ketika dikatakan dimana orang-orang yang berpuasa mereka dipersalahkan masuk ke dalam surga dari pintu Rayyan yang tidak akan dimasuki seorangpun selain mereka.

Hadist-hadist yang berbicara tentang shiyam dan qiam ramadhan sangat banyak sekali maka hendaklah setiap muslim memanfaatkan kesempatan tersebut. Kesempatan tersebut adalah sebelum kenikmatan yang diberikan Allah ta’ala, dimana dia bertemu dengan bulan Ramadhan sehingga seharusnya dia bersegera untuk melaksanakan ketaatan. Berhati-hati serta menjauhkan diri dari setiap kejelekan dan sungguh-sungguh dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban dari Allah SAW.

Dan kita juga mengetahui bahwa shiyam Ramadhan merupakan perkara yang sangat penting setelah perkara shalat dan zakat. Karena shiyam merupakan salah satu rukun Islam yang lima.

Wajb atas setiap muslim untuk menjaga shiyam, shalatnya dan semua ucapan, perbuatan yang diharamkan Allah ta’ala karena tujuan dari shiyam adalah taat kepada Allah ta’ala. Mengagungkan apa-apa yang terhormat pada sisi Allah ta’ala, melawan hawa nafsu dari menyelisihi perkara-perkara yang diharamkannya dan membiasakan jiwa untuk bersabar dari perkara yang diharamkan Allah ta’ala. Dan tujuan bershiyam bukan semata-mata meninggalkan makan dan minum serta hal-hal yang membatalkan shiyam. Rasulullah saw bersabda :

Shiyam adalah perisai, maka apabila salah seorang dari kalian shiyam janganlah berkata-kata yang kotor dan berteriak-teriak. Dan jika ada seorang yang mencaci atau mengajaknya berkelahi hendaklah ia mengatakan shiyam”.

Berdasarkan nash-nash tersebut diatas, maka yang wajib dilakukan oleh setiap orang Islam adalah agar berhati-hati dan menjauhkan diri dari setiap perkara yang diharamkan Allah ta’ala kepadanya. Dengan demikian akan diharapkan baginya mendapatkan ampunan pembebasan dan siksa Naar serta diterimanya ibadah shiyam dan qiam ( Shalat ) nya .

Kewajiban atas setiap muslim melaksanakan shiyam karena iman dan mengharap pahala dari Allah ta’ala, bukan karena riya (supaya dilihat orang). Bukan karena taqlid terhadap manusia dan bahkan wajib baginya untuk mengetahui bahwa pendorong dia dalam melaksanakan shiyam adalah semata-mata karena keimanan. Bahwa Allah ta’ala mewajibkannya, serta mengharap pahala dari-Nya. Puasa Ramadhan suatu yang diwajibkan Allah ta’ala kepada orang mukmin tentu dalam pelaksanaanya tidak terlepas dari keikhlasan dan iktibak’ (mencontoh kepada Rasulullah dengan berdasarkan Al-qur’ an dan hadist yang shahih). Kita berdoa kepada Allah agar diberikan kesempatan dan kesehatan dalam melaksanakan ibadah-ibadah di bulan yang penuh berkah dan ampunan yaitu bulan suci ramadhan yang berdasarkan keimanan dan petunjuk Rasulullah Shalallahu Allaihi wassalam. (Dodo)

Maraji’ :

- Buku bekal di bulan Ramadhan

Fatwa : Syaikh Abdul Aziz Abdillah bin Baaz

Syaikh Muhammad Bin Shaleh Al-Utsaimin

Syaikh Abdullah Jibran

Penerbit Al Tibyan

- Kajian Ramadhan

Syaikh Muhammad Bin Shaleh Al-Utsaimin

Penerbit : Al-Qowan

Cetakan September 2004

11 Agu 2008

ALUMNI SMK HARAPAN BANGSA PANTI PASAMAN 2005

1. HERMAN FELANI
2. DIANA TITIK NADA
3. DEWI
4. LINDRA WADI
5. KHAIRUL AMRI
6. ONDRIZAL
7. MARDIAH
8. MARDIANA
9. NURHALIMAH
10.WINDA
11.MARINI
12.AL QADRI (ALIK)
13.RENI SUSANTI
14.HALOMOAN
15.DORES
16.DESI ARISANDI
17.MUSPITA (PITA)
18.RONA RESKI
19.RINI SARTIKA
20. dst

soryy yang belum masuk ... lupa. .. cuma ingat wajah but lupa nama...!!????
kalo ingat ma Dodo tinggalin j pesan y!!!

guru-guru tercinta
Bpk Mardan, SE
Bpk Joni Helmi
Bpk Panehan
Bpk Muslim
Bpk Awaluddin
Ibu Roslaini
Ibu Helmi

sama lupa nama .........!!!!
Untuk Absen yang Hadir Gabung di Group FB Alumni di  : https://www.facebook.com/groups/smkharsa/ :v :v